leo.yusa11

Selasa, 01 Desember 2015

PENGANGGARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat  sejumlah aktivitas berbeda yang berjalan serempak, seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi, dan pendanaan. Semua aktivitas itu saling berkalitan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga aktivitas tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, perencanaan bagi seluruh organisasi berarti perencanaan bagi setiap aktivitas di dalamnya. Penganggaran  asal katanya adalah anggaran yang merupakan kuantifikasi rencana-rencana pemasaran, produksi, dan keuangan, yang dipakai untuk membuat tujuan bagi pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban, dan kegiatan usaha lainnya.

B.     Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
1.      Tujuan penganggaran?
2.      Manfaat penganggaran?
3.      Bagaimanakah system penganggaran untuk aktivitas bisnis?
4.      Bagaimanakah cara penyusunan induk anggaran (Master Budget)?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini agar kami selaku penyusun mengetahui segala hal mengenai penganggaran, kemudian agar menambah wawasan para pembaca.








BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Definisi Anggaran dan Penganggaran
Pengertian anggaran menurut beberapa para ahli:
1.      Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan.
2.      Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.
3.      Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
4.      Menurut Garrison, Norren and Brewer (2007:4), “Anggaran adalah rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas secara garis besarnya anggaran merupakan rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan panganggaran adalah proses penyususunan anggaran dan prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.

B.     Definisi Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.





BAB III
PEMBAHASAN

A.    Tujuan Penganggaran
1.      Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
2.      Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3.      Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan dana.
4.      Untuk menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
5.      Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
6.      Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun.

B.     Manfaat Penganggaran
1.      Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2.      Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan suatu karyawan.
3.      Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai.
4.      Menimbulkan rasa tanggung jawab karyawan.
5.      Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6.      Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

C.    System Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis
Terdapat empat ancangan dasar terhadap anggaran untuk aktivitas bisnis:


A.    Anggaran incremental
Penganggaran incremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu, analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai  pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.

Contoh anggaran incremental:
PT. XX
Anggaran Inkremental  Untuk Tahun 20xx
Kenaikan gaji
5.000.000
Posisi manajerial baru
10.000.000
Kenaikan anggaran operasional
65.000.000
Program riset baru
3.000.000
Jumlah
83.000.000


B.     Anggaran static
Angaran statistic adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun bisanya digunakan oleh perushaan jasa. Angggaran static disusun untuk tingkat aktivits tertentu. Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan. Hasil actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang dianggarkan. Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha.

Contoh anggaran statistic:
PT. XX
Anggaran Tahun 20xx – Departemen Audit Internal
Rekening
Anggaran
Gaji auditor
44.000.000
Kepeluan Kantor
9.200.000
Pelatihan auditor
16.320.000
Jumlah anggaran
69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya untuk periode berjalan
(70.000.000)
Selisih pengeluaran
480.000


C.     Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.  Anggaran fleskibel mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam siistem anggaran dengan memekai anggran fleksibel.

Contoh anggaran fleksibel:
PT. XX
                          Anggaran Fleksibel  Untuk Tahun 20xx
Unit Produksi
1.000
2.000
3.000
Biaya Variable:
     Tenaga Kerja Langsung (Rp400/unit)
     Listrik (Rp 50/unit)

400.000

50.000

800.000

100.000

1.200.000

150.000
Jumlah Biaya Variable
450.000
900.000
1.350.000
Biaya Tetap:
     Gaji penyelia
     Listrik

220.000
10.000

220.000
10.000

220.000
10.000
Jumlah Biaya Tetap
230.000
230.000
230.000
Jumlah anggaran
680.000
1.130.000
1.580.000


D.    Anggaran Basis  Nol
Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.

Ccontoh anggaran basis nol:
PT. XX
                         Anggaran Basis Nol  Untuk Tahun 20xx
Aktivitas
Skor Prioritas
Jumlah Anggaran
Jumlah Karyawan
Manajemen Mutu
100
400.000
2
System Data Bisnis
98
550.000
3
Pantau Lingkungan
95
215.000
3
Hubungan Media
65
78.000
4
Pendidikan
45
340.000
1
Anggaran ini dapat dipakai untuk menetapkan prioritas pengeluaran. Prioritas paling rendah kemungkinan dapat di hapus untuk memangkas biaya operasinya

D.    Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk anggaran terdiri  atas dua komponen utama:
1.      Anggaran operasi
     Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
v  Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi. Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui  tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
v  Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya.
a.       Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk.
b.      Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi.
c.       Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus.
v  Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari pemasok.
v  Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi tenaga kerja.
v  Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a.  mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jasa.
b.  menghitung tariff overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.
v  Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung   biaya pokok barang jadi. komputasi itu diperlukan karena dua sebab:
a.    Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
b.   Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.
Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget).
v  Anggaran beban penjualan dan administrasi
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada pelanggan.  Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia.

2.      Anggaran keuangan
Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan arus keluar kas yang direncanakan muncul dalam anggaran kas.
v  Anggaran kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak perlu dari peminjaman dana.

v  Laba rugi dianggarkan
Laporan laba rugi dianggarkan  memaparkan estimasi pendapatan dan beban  beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan.  Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham.  Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
v  Neraca dianggarkan
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi.







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara garis besar anggaran merupakan rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan panganggaran adalah proses penyususunan anggaran dan prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang. Penyusunan induk anggaran terdiri dari aggaran operasi dan anggaran keuangan.
Terdapat empat ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1.      Anggaran incremental
2.      Anggaran static
3.      Anggaran fleksibel
4.      Anggaran Basis Nol

B.     Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar