BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat sejumlah aktivitas berbeda yang berjalan
serempak, seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi, dan pendanaan.
Semua aktivitas itu saling berkalitan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
aktivitas tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian,
perencanaan bagi seluruh organisasi berarti perencanaan bagi setiap aktivitas
di dalamnya. Penganggaran asal katanya
adalah anggaran yang merupakan kuantifikasi rencana-rencana pemasaran,
produksi, dan keuangan, yang dipakai untuk membuat tujuan bagi pendapatan,
biaya, aktiva, kewajiban, dan kegiatan usaha lainnya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
1.
Tujuan penganggaran?
2.
Manfaat penganggaran?
3.
Bagaimanakah system penganggaran untuk
aktivitas bisnis?
4.
Bagaimanakah cara penyusunan induk
anggaran (Master Budget)?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan
makalah ini agar kami selaku penyusun mengetahui segala hal
mengenai penganggaran, kemudian agar
menambah wawasan para pembaca.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Definisi
Anggaran dan Penganggaran
Pengertian anggaran
menurut beberapa para ahli:
1.
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran
merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program
dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan.
2.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran
merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur
dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka
waktu satu tahun.
3.
Menurut Supriyono (1990, p.15),
penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai
dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan
datang.
4.
Menurut Garrison, Norren and Brewer
(2007:4), “Anggaran adalah rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan
sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu
tertentu”.
Dari beberapa definisi diatas secara garis besarnya
anggaran merupakan rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan
penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya
satu tahun. Sedangkan panganggaran adalah proses penyususunan anggaran dan prosedur
yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.
B.
Definisi
Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah
anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh
perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Tujuan
Penganggaran
1.
Untuk merinci jenis sumber dana yang
dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
2.
Untuk
mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3.
Untuk
digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan
dana.
4.
Untuk
menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan.
5.
Untuk
merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
6.
Untuk
menyempurnakan rencana yang telah disusun.
B.
Manfaat
Penganggaran
1. Segala
kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2.
Dapat digunakan sebagai alat penilaian
kelebihan dan kekurangan suatu karyawan.
3.
Dapat memotivasi karyawan karena ada
tujuan/sasaran yang akan dicapai.
4.
Menimbulkan rasa tanggung jawab
karyawan.
5.
Menghindari pemborosan dan pembayaran
yang kurang perlu.
6.
Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin.
C.
System
Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis
Terdapat empat ancangan dasar terhadap anggaran
untuk aktivitas bisnis:
A.
Anggaran incremental
Penganggaran
incremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber
daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi
dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya
berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh
karena itu, analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu
perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan
anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran
dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai
pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat
menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.
Contoh
anggaran incremental:
PT.
XX
Anggaran
Inkremental Untuk Tahun 20xx
|
|
Kenaikan gaji
|
5.000.000
|
Posisi manajerial
baru
|
10.000.000
|
Kenaikan anggaran
operasional
|
65.000.000
|
Program riset baru
|
3.000.000
|
Jumlah
|
83.000.000
|
B.
Anggaran static
Angaran
statistic adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah
disusun bisanya digunakan oleh perushaan jasa. Angggaran static disusun untuk
tingkat aktivits tertentu. Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan.
Hasil actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang
dianggarkan. Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static
disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara
jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan
dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha.
Contoh
anggaran statistic:
PT.
XX
Anggaran
Tahun 20xx – Departemen Audit Internal
|
|
Rekening
|
Anggaran
|
Gaji auditor
|
44.000.000
|
Kepeluan Kantor
|
9.200.000
|
Pelatihan auditor
|
16.320.000
|
Jumlah
anggaran
|
69.520.000
|
Pengeluaran
sesungguhnya untuk periode berjalan
|
(70.000.000)
|
Selisih
pengeluaran
|
480.000
|
C.
Anggaran Fleksibel
Untuk
tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih
berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas
saja. Anggaran fleskibel mengaitkan
volume aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam
siistem anggaran dengan memekai anggran fleksibel.
Contoh
anggaran fleksibel:
PT.
XX
Anggaran
Fleksibel Untuk Tahun 20xx
|
|||
Unit
Produksi
|
1.000
|
2.000
|
3.000
|
Biaya Variable:
Tenaga Kerja Langsung (Rp400/unit)
Listrik (Rp 50/unit)
|
400.000
50.000
|
800.000
100.000
|
1.200.000
150.000
|
Jumlah
Biaya Variable
|
450.000
|
900.000
|
1.350.000
|
Biaya Tetap:
Gaji penyelia
Listrik
|
220.000
10.000
|
220.000
10.000
|
220.000
10.000
|
Jumlah
Biaya Tetap
|
230.000
|
230.000
|
230.000
|
Jumlah
anggaran
|
680.000
|
1.130.000
|
1.580.000
|
D.
Anggaran Basis Nol
Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen
bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk
mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
Ccontoh anggaran basis nol:
PT.
XX
Anggaran Basis
Nol Untuk Tahun 20xx
|
|||
Aktivitas
|
Skor
Prioritas
|
Jumlah
Anggaran
|
Jumlah
Karyawan
|
Manajemen Mutu
|
100
|
400.000
|
2
|
System Data Bisnis
|
98
|
550.000
|
3
|
Pantau Lingkungan
|
95
|
215.000
|
3
|
Hubungan Media
|
65
|
78.000
|
4
|
Pendidikan
|
45
|
340.000
|
1
|
Anggaran
ini dapat dipakai untuk menetapkan prioritas pengeluaran. Prioritas paling
rendah kemungkinan dapat di hapus untuk memangkas biaya operasinya
D.
Penyusunan
Induk Anggaran (Master Budget)
Induk anggaran terdiri atas dua komponen utama:
1. Anggaran
operasi
Anggaran
operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil laba yang memuaskan.
v
Anggaran
Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di
kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan
skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang
akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan
kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi
pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan
atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal,
sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi. Dan Variabel internal,
seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi
penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya
setelah perusahaan mengetahui tingkat
penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi
tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan
diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit
produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
v Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun.
Kebutuhan produksi untuk priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan
diorganisasikan dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production
budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus
dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan
kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat
persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan
dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen
mencoba untuk menekankan tiga biaya.
a. Biaya
penyimpanan persediaan yang menumpuk.
b. Biaya
hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi.
c. Biaya
tambahan persediaan dari pesanan khusus.
v Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan
baku langsung (direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan
baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku
berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung
pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan
dangan jumlah yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan
produksi dan menyadiakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun
anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah tersedia dalam bentuk
persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari pemasok.
v Anggaran
Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan
mengacu kepada anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct
labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam
rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur
yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak
untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya
biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan
mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan
produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu
kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk
menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang
mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus
merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga
kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi
tenaga kerja.
v Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead
budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan
biaya langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di
masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya
untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan
di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a. mengintegrasikan
anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jasa.
b. menghitung
tariff overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.
v Anggaran Persediaan Akhir Barang
Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran
overhead pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk
menghitung biaya pokok barang jadi.
komputasi itu diperlukan karena dua sebab:
a. Untuk
mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada
laporan laba rugi dianggarkan.
b. Untuk
mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk pos barang
yang belum terjual.
Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di
rencanakan ada di tangan perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan
akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget).
v Anggaran beban penjualan dan
administrasi
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar
antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan
dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan,
dan pengiriman produk kepada pelanggan.
Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti
pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia.
2. Anggaran
keuangan
Anggaran
keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan arus keluar kas yang
direncanakan muncul dalam anggaran kas.
v Anggaran kas
Kas merupakan
salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan. Tanpa kas,
perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar,
dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik.
Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan
bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal
semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas
adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan
diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci
akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan
harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak
perlu dari peminjaman dana.
v Laba rugi dianggarkan
Laporan laba
rugi dianggarkan memaparkan estimasi
pendapatan dan beban beragam aktivitas
yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba
rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan. Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian
manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian
ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham. Setelah laporan disusun, laporan tersebut
merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan
diukur/dibandingkan.
v Neraca dianggarkan
Neraca
dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran. Neraca
dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya
dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan
mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara garis besar anggaran merupakan rencana
terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam
satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan panganggaran
adalah proses penyususunan anggaran dan prosedur yang dipakai untuk menyususn
anggaran disebut system anggaran.
Induk
anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan
rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup
satu tahun atau kurang. Penyusunan induk anggaran terdiri dari aggaran operasi
dan anggaran keuangan.
Terdapat empat
ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1. Anggaran
incremental
2. Anggaran
static
3. Anggaran
fleksibel
4. Anggaran
Basis Nol
B.
Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan
kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat
memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar