KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK KECIL DAN
RAPAT
15.1.KOMUNIKASI
DALAM KELOMPOK KECIL
Komunikasi
kelompok merupakan cara yg paling efektif untuk menyelesaikan masalah dalam
masyarakat yang demokrasi. Cara tersebut melibatkan orang lain dan menghasilkan
keputusan yang mungkin mempengaruhi kehidupan seluruh anggota kelompok secara
dramatis.
Namun
tidak semua orang seuka bekerja dalam kelompok. Banyak orang yang enggan dengan
system seperti ini. Mereka tidak suka bekerja sama dengan orang lain dalam
kelompok. Namun karena tugas itu tidak dapat dihindarkan maka mereka harus
melakukannya.
15.1.1. Dinamika Kelompok
Agar dapat
berkomunikasi dalam kelompok, seseorang harus memahami dinamika kelompok.
Dinamika kelompok yaitu interaksi yang terjadi diantara orang-orang yang ada
dalam kelompok tersebut.
Suatu
pertemuan diselenggarakan dengan tujuan tertentu dan pencapaian tujuan
tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh dinamika kelompok. Oleh karena itu,
pemahaman dinamika kelompok menjadi sangat penting dalam suatu rapat dan
pertemuan. Selanjutnya, dinamika itu sendiri dapat dianalisis lebih lanjut
dalam hal peran yang dimaenkan oleh masing-masing peserta rapat, norma
kelompok, dan pengambilan keputusan dalam kelompok.
1.
Peran yang Dimainkan oleh Peserta Rapat.
Dalam
rapat setiap individu akan memainkan peran tertentu yang membantu kelompok
mencapai tujuannya. Dalam hal itu terdapat tiga jenis peran, yaitu peran yang
berorientasi pada diri sendiri, peran yang berhubungan dengan kelompok, dan
peran sebagai fasilitator.
v Peran
yang berorientasi pada diri sendiri (self
oriented roles).
Peran yang
berorientasi pada diri sendiri dimotivasi terutama oleh kebutuhan pribadi
seseorang. Misalnya, seorang peserta rapat yang bersifat kontroling, yaitu
mendominasi rapat untuk memajukan superioritasnya atau masalah yang menyangkut
dirinya sendiri dan tidak memperhatikan masalah lain.
v Peran
yang berhubungan dengan kelompok (group
maintenance roles).
Dalam rapat, seorang berfikir dan
bertindak dengan mengacu pada sumbanganya terhadap pencapainya tujuan rapat.
Misalnya, memberi tanggapan terhadap peserta lain, baik yang perhatian secara
verbal atau nonverbal.
v Peran
yang bersifat fasilitator (task fasilitating
roles).
Peran sebagai fasilitator dilakukan
dengan koordinasi, yaitu menunjukan hubungan antara ide-ide dari para peserta,
mengklasifikasikan isu atau laporan pendapat, dan meringkas pendapat-pendapat
dari orang lain.
2.
Norma Kelompok.
Norma
kelompok merupakan perilaku struktur yang dibuat kelompok untuk anggotanya.
Dengan demikian semua menentukan batas ilayah antara perilaku yang diterima dan
yang tidak di terima oleh kelompok. Oleh karena itu seorang individu yang
menjadi anggota suatu kelompok akan memiliki norma yang relative sama dengan
anggota lain dalam kelompok itu.
3.
Pengambilan Keputusan Kelompok.
Beberapa
keputusan akan diambil secara bersama-sama oleh beberapa orang karena
pengambilan keputusan tersebut terlalu bear dan kompleks untuk dilakukan
sendiri atau karena keputusan tersebut menyangkut banyak pihak. Keputusan
kelompok tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dibahas sebagai
berikut.
15.1.2. Kelebihan dan Kekurangan Bekerja
dalam Kelompok.
1.
Kelebihan bekerja dalam kelompok
Banyak
orang menyadari bahwa bekerja dalam kelompok merupakan hal yang menyenangkan
dan memberikan manfaat-manfaat yang tidak dapat dicapai apabila bekerja
sendiri. Beberapa manfaat bekerja dalam kelompok adalah:
v Lebuh
Kuat
Kekuatan gabungan orang-orang yang
berkerja dalam kelompok membuahkan hasil yang lebih baik daripada bekerja
sendiri.
v Lebih
Kreatif
Dalam suatu kelompok ada banyak
informasi pendukung sehingga suatu ide yang kecil bisa dikembangkan menjadi
sebuah ide yang besar.
v Lebih
Banyak Belajar
Pada saat bekerja dalam kelompok,
seseorang bisa sekaligus belajar .pada saat mengemukakan ide atau pendapat ia
belajar mengungkapkan perasaanya sendiri.
v Kemungkinan
Melaksanakan Keputusan Lebih Besar.
Dalam suatu kelompok, orang-orang
melaksanakan berbagai keputusan yang perumusanya dibantu oleh anggotanya. Oleh
karena mereka terlibat dalam perumusan keputusanya, maka lebih besar
kemungkinan mereka dalam melaksanakan keputusan.
2.
Kelemahan Bekerja dalam Kelompok.
Meskipun
bekerja dalam kelompok memiliki kelebihan , tetapi ia juga menimbulkan masalah-
masalah, kesulitan, dan kerugian tertentu.
v Membutuhkan
Waktu Lebih Lama.
Setiap keputusan memerlukan pendapat
dan komentar dari anggota dan hal itu membutuhkan waktu yang relative lebih
lama.
v Kemungkinan
Didominasi Individu.
Dalam kelompok sering kali ada
orang-orang yang ingin mendominasi suatu diskusi. Keinginan untuk mendominasi
tersebut membuat mereka mengecilkan hati anggota lain dalam memberikan
kontribusi yang mungkin bermanfaat.
v Mengandalkan
Satu Individu.
Bergabung dalam kelompok
memungkinkan tanggung jawab anggota kelompok dalam hal memberikan kontribusi
yang tersebar keseluruh anggota.
v Menekan
Individu untuk Menyesuaikan Diri.
Dalam suatu kelompok sering
terdapat tekanan untuk menyesuaikan diri. Para anggota lebih sering memberikan
pendapat setuju terhadap suatu masalah karena mereka lebih menghargai
keanggotaan dan penerimaan dalam kelompok daripada resiko untuk terlibat dalam
konflik ketidaksetujuan.
15.2.RAPAT
Apabila
seseorang mengalami promosi dari karyawan operasional ke manajer tingkat
pertama atau mengalami promosi dari manajer lini pertama ke manajer madya atau
dari manajer madya ke manajer puncak, maka dia akan semakin banyak disibukkan
dengan berbagai rapat. Oleh karena itu, pemahaman rapat sangat penting bagi
manajer dan bagi penyelenggara rapat.
15.2.1. Pengertian dan Jenis-jenis Rapat
Rapat adalah
setiap jenis maksud tertentu dari orang-orang yang datang bersama-sama untuk
melaksanakan bisnis perusahaan. Rapat juga dapat didefinisikan sebagai
pertemuan dua orang atau lebih untuk membicarakan dan merundingkan suatu
masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Rapat
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung pada segi peninjauannya ,
yakni berdasarkan tujuan, sifat, jangka waktu, dan frekuensi.
1.
Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan
tujuanya, rapat dibedakan menjadi tuga, yaitu rapat informasional, rapat
pengambilan keputusan, dan rapat perundingan.
v Rapat
Informasional
Merupakan rapat yang bertujuan
untuk memberikan penjelasan kepada para anggota tentang kebijakan yang diambil
oleh pimpinan organisasi dan prosedur atau cara kerja baru. Dengan demikian,
anggota organisasi memahami latar belakang dan apa yang sekarang ada dalam
organisasi.
v Rapat
Pengambilan Keputusan
Merupakan bentuk rapat yang
bertujuan mencari pemecahan tentang suatu masalah yang sedang dihadapi. Dalam
hal ini, anggota akan memberikan masukan-masukan dalam pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan dapat diambil pada saat itu juga, tetapi dapat pula
diambil dalam situasi terpisah yang dilakukan oleh pimpinan organisasi.
v Rapat
Perundingan
Rapat perundingan bertujuan
menghindari timbulnya suatu perselisihan dan mencari jalan tengah agar tidak saling
merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu masalah tertentu.
2.
Berdasarkan Sifat
Berdasarkan
sifatnya, suatu rapat secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu rapat yang
bersifat formal dan informal, serta rapat yang bersifat terbuka dan tertutup.
v Rapat
Formal
Merupakan rapat yang diadakan
dengan suatu perencanaan terlebih dahulu menurut ketentuan yang berlaku, dan
peserta rapat secara resmi mendapatkan undangan.
v Rapat
Informal
Adalah rapat yang diadakan tidak
berdasarkan pada suatu perencanaan formal. Rapat bisa terjadi setiap saat,kapan
saja, dan dengan siapa saja sebagai pesertanya. Rapat seperti ini biasanya
terjadi karena orang-orang bertemu secara kebetulan dan kemudian membahas suatu
masalah yang menyangkut penting bersama.
v Rapat
Terbuka
Merupakan rapat yang dapat dihadiri
oleh semua anggota organisasi atau perusahaan. Materi yang dibahas bersifat
umum atau tidak rahasia.
v Rapat
Tertutup
Merupakan rapat yang hanya dihadiri
oleh anggota tertentu, dan biasanya menyangkut masalah yang untuk sementara masih
sbersifat rahasia.
3.
Berdasarkan Jangka Waktu
Berdasarkan
jangka waktunya, rapat dibedakan menjadi empat, yaitu rapat mingguan, bulanan,
semesteran, dan tahunan. Ada pula rapat dengan jangka waktu selain yang
dikemukakan diatas, tetapi tidak lazim, misalnya rapat dua bulanan.
v Rapat
Mingguan
Merupakan rapat yang diadakan
sekali dalam seminggu yang membahas masalah-masalah yang bersifat rutin dan
masalah-masalah yang muncul pada minggu itu. Rapat dapat dilakukan disetiap
departemen, setiap cabang, setiap seksi, atau oleh para eksekutif.
v Rapat
Bulanan
Rapat yang diadakan sebulan sekali,
biasanya setiap akhir bulan. Rapat membahas masalah-masalah yang terjadi selama
satu bulan itu. Contohnya, rapat membahas laba-rugi bulan tersebut.
v Rapat
Semesteran
Rapat yang diadakan sekali selama
satu semester (enam bulan), yang bertujuan mengevaluasi hasil kerja selama enam
bulan yang lalu dan mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk enam bulan yang
akan dating. Contohnya, rapat penjualan dan rapat evaluasi kinerja karyawan.
v Rapat
Tahunan
Rapat yang diadakan setahun sekali,
misalnya rapat dewan komisaris, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), atau dapat
juga hanya merupakan rapat akhir tahun yang membahas laba-rugi perusahaan.
4.
Berdasarkan Frekuensi
Berdasarkan
frekuensinya, rapat dibedakan menjadi dua, yaitu rapat rutin dan incidental.
v Rapat
Rutin
Rapat rutin yakni rapat yang sudah
ditentukan waktunya, misalnya mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan.
v Rapat
Insidental
Merupakan rapat yang tidak
berdasarkan jadwal, tetapi pelaksanaanya tergantung pada ada tidaknya masalah
dan berat ringanya masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, perusahaan telah
menyusun strategi pemasaran untuk enam bulan mendatang. Tiba-tiba perusahaan
pesaing melakukan strategi pemasaran yang sangat berpengaruh pada pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Menghadapi masalah seperti itu, perusahaan segera
menyelenggaraan rapat pada saat itu juga.
15.2.2
Merencanakan
Rapat
Agar penyelengaraan rapat berhasil,
acara rapat harus direncanakan dengan baik. Perencanaan rapat akan menyangkut
penentuan tujuan, mengantisipasi hasil, memilih rencana tindakan, mengembangkan
agenda, pertimbangan waktu.
1.
Penentuan Tujuan
Sebelum
mengadakan rapat, perlu ditentukan tujuan rapat. Penentuan tujuan rapat akan
mempertajam pusat perencanaan dan mengantisipasi hasil-hasil yang diinginkan
dari rapat tersebut. Rapat yang diselenggarakan dengan tujuan berbeda akan
memperoleh hasil yang berbeda pula.
2.
Mengantisipasi Hasil
Hasil-hasil
yang diperoleh dari suatu rapat diantisipasi kemungkinanya. Dengan
mengantisipasi hasil rapat, dapat disusun suatu hubungan jika-maka. Misalnya,
pada suatu rapat perundingan. Sebelum rapat diselenggarakan, sudah diantisipasi
terlrbih dahulu hasil seperti apa saja yang kira-kira diperoleh. Misalnya,
apabila persetujuan tidak dapat dicapai, apa yang harus dilakukan oleh pemimpin
rapat. Apabila suasana rapat terus memanas dan bahkan cenderung anarkis, apa
yang harus dilakukan. Apabila masing-masing pihak sebenarnya sudah tidak
terlalu mementingkan kepentingannya sendiri, tetapi keputusan tidak kunjung
tercapai, apa yang akan dilakukan? Pada prinsipnya, apa yang akan dilakukan
tergantung pada pimpinan rapat itu sendiri.
3.
Memilih Peserta Rapat
Undangan
rapat dipandang oleh beberapa orang sebagai simbpl statu. Status oarng yang
sering mendapatkan undangan rapat dinilai lebih tinggi daripada orang yang
jarang atau bahkan tidak pernah mendapatkan undangan rapat. Namun demikian,
undangan rapat itu tetap tidak dikehendaki oleh sebagian orang. Jika
memungkinkan, mereka memilih tidak mendapatkan undangan rapat.
Terlepas
dari dua pandangan terhadap undangan rapat di atas, masalah lain yang dihadapi
pada saat akan menyelenggarakan rapat adalah jumlah orang yang akan diundang.
Berkaitan dengan masalah yang kedua itu, penyelenggara rapat perlu menentukan
siapa saja yang akan diundang. Pedoman umum yang dapat digunakan adalah hanya
mengundang mereka yang benar-benar berperan penting dalam rapat tersebut.
Mereka yang akan memutuskan suatu hal berdasar hasil rapat akan diundang beserta
dengan mereka yang terkait dengan masalah yang akan dibahas.
Tidak
ada ketentuan buku mengenai jumlah orang yang akan diundang. Namun, dari tujuan
rapat dapat ditentukan berapa orang yang kira-kira harus diundang. Untuk rapat
informasional, semua anggota organisasi atau semua karyawan diundang. Misalnya,
rapat informasional kebijakan pemberian perumahan bagi seluruh karyawan. Rapat
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mengundang pihak pengambilan
keputusan dan pihak-pihak yang terkait dengan keputusan tersebut. Sementara
dalam rapat perundingan, diundang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara
yang sedang dirundingkan.
4.
Penyusunan Agenda
Suatu
rapat dapat diibaratkan sebuah kapal yang sedang berlayar. Angin dapat
membawanya pergi kemanapun, tanpa tujuan yang jelas. Oleh karena itu, kapal
memerlukan kemudi. Dalam suatu rapat, kemudi yang dapat mengarahkan berjalanya
rapat adalah agenda. Agenda harus menyentuh topic-topik yang akan dibahas agar
mencapai tujuan tertentu. Agenda sebaiknya tidak terlalu berat sehingga
berakibat seseorang merasa takut untuk dating. Namun, agenda sebaiknya juga
jangan terlalu ringan agar orang merasa tidak perlu datang.
5.
Perimbangan Waktu
Pertimbangan
pertama menyangkut jam berapa sebaiknya rapat dilakukan. Pada prinsipnya, rapat
dapat dilaksanakan pada pagi, siang, sore, maupun malam hari. Rapat yang
diadakan begitu orang masuk kantor memberi indikasi bahwa rapat membahas
masalah yang sangat penting yang segera harus dilakukan, atau rapat tersebut
tertunda sehari sebelumnya sehingga harus dilaksanakan atau diteruskan pada
pagi hari berikutnya. Rapat sore hari menjelang waktu pulang kantor menyebabkan
para peserta tidak merasa hikmat karena sudah terlalu lelah atau sudah jenuh
dengan permasalahan yang dihadapi pada hari itu. Jika rapat diadakan terlalu
malam, peserta sudah merasa lelah dan mengantuk. Dengan begitu, perhatian
terhadap materi yang dirapatkan berkurang. Rapat-rapat umum biasanya dimulai
jam 90.00 waktu kedatanga karyawan ke kantor dan dimulainya kegiatan rutin.
Selain itu, rapat juga bisa diadakan jam 13.00. pada jam itu karyawan sudah
bekerja setengah hari dan sudah beristirahat. Namun, pada rapat-rapat tertentu,
bila masalah yang dibicarakan sangat penting, rapat dapat dimulai pada jam
berapapun, dan berlangsung sangat lama bahkan tidak menghiraukan waktu
berakhirnya.
Menyangkut
waktu yang dimulai dan berakhirnya rapat perlu direncanakan dan ditetapkan
sebelumnya. Setelah itu,waktu bisa diinformasikan kepada peserta rapat sehingga
mereka dapat mempertimbangkan pengguaan waktu rapat secara efisien.
6.
Pertimbangan Lokasi
Rapat
dapat diadakan dikantor itu sendiri, diluar kantor tetapi masih dalam satu
kota, atau diluar kota. Pertimbangan lokasi pada umumnya memperhatikan masalah
ketersediaan ruangan, kapasitas ruangan, kelayakan ruangan, dan alas an lain.
Rapat rutin biasanya diadakan di dalam kantor. Biasanya, setiap perusahaan
memiliki ruang yang khusus dipergunakan untuk rapat. Rapat yang mengundang
seluruh anggota organisasi atau seluruh karyawan biasanya diadakan didalam
perusahaan sendiri.
Jika perusahaan tidak memiliki ruang
yang cukup, maka dipilihkan lokasi diluar perusahaan, tetapi masih dalam kota.
Rapat yang mengundang banyak orang dari luar perusahaan dan berasal dari
berbagai instansi biasanya memilih tempat khusus, misalnya Puncak bila di
Jakarta dan Bandung, Kaliurang bila di Yogyakarta, Malang bila
15.2.3
Menyelenggarakan
Rapat
Dalam penyelenggaraan rapat perlu
diperhatikan dalam pembuatan undangan rapat, urutan pelaksanaan rapat,
pengaturan ruang rapat, perlengkapan rapat, akomodasi dan kesehatan.
- Undangan
rapat
Informasi
yang disampaikan
v Hari
v Tanggal
v Jam
( Apabila memungkinkan )
v Tempat
( lengkap dengan alamat )
v Acara
rapat
- Urutan
Pelaksanaan Rapat
v Urutan
rapat dengan pembahasan satu masalah terdiri dari:
a) Pembukaan
oleh pejabat dan pembukaan oleh pimpinan rapat.
Pembukaan
oleh pejabat menyatakan bahwa rapat secara resmi dibuka. Biasanay pembukaan
diawali dengan pemukulan gong atau dengan pengetukan palu, biasanya pejabat
tersebut tidak terlibat dalam pelaksanaan rapat, misalnya rapat kerja para
pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia dibuka oleh Menteri Pendidikan
Nasional. Rapat Para kepala cabang BRI dibuka oleh direktur BRI.
b) Pembukaan
oleh pimpinan rapat.
Pemimpin
rapat menyatakan rapat siap dimulai yang biasanya diawali dengan Doa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing peserta rapat.
c) Pembahasan.
Seterlah rapat dibuka oleh pimpinan
rapat, kemudian di ulas tujuan rapat, materi yang akan dirapatkan, perkembangan
pembahasan ( untuk materi rapat yang sebelumnya ), dan waktu berakhirnya rapat.
d) Penyimpulan
/perumusan.
Terkadang kesimpulan tidak dapat
diambil dalam suatu rapat karena kehabisan waktu yang telah ditentukan, hasil
rapat saat itu dijasikan kesimpulan, dan peserta rapat dimohonkan untuk memikirkan
lebih jauh kelanjutan dari rapat tersebut.
v Rapat
dengan pembahasan lebih dari satu masalah ( masalah yang banyak dan menyangkut
banyak orang ) urutan pelaksanaanya :
a) Pembukaan
( sama seperti yang dia atas ).
b) Pembagian
tugas.
Misalnya
dalam suatu rapat penyempurnaan aturan kepegawaian akan dibuat kelempok –
kelompok berdasarkan materi yang akan dibahas dalam aturan tersebut meliputi :
1. Hubungan
Kerja
2. Hari
kerja dan jan Kerja
3. Tata
tertib kerja
4. Pembabasan
dari kewajiban kerja
5. Penggajian
dan tunjangan
6. Pemutusan
hubungan kerja
c) Diskusi/rapat
kelompok.
Jika
dipandang perlu, kelompok bisa dibagi lagi menjadi beberapa sub kelompok yang
lebih kecil. Misalnya, kelompok hubungan kerja dibagi menjadi subkelompok :
peraturan yang mengatur hubungan kerja, hubungan kerja di lingkungan industry,
hubngan kerja di perusahaan yang bersangkutan, serta hubungan kerja yang
diinginkan di perusaan yang bersangkutan. Setelah pembagian ke bagian sub
kelompok fdan memperoleh hasil pembahasan kemudian diambil kesimpulan kelompok yang
kemudian hasil tersebut diajukan ke rapat pleno.
d) Rapat
Pleno.
Merupakan
rapat yang dihadiri oleh kelompok-kelompok, diman masing-masing kelompok
menyampaikan hasil pembahasan yang dilakukan.
e) Perumusan.
Pada
umumnya dilakukan oleh suatu tim tersendiri ayng disebut tim perumus. Namun
dapat pula perumusan diambil oleh beberapa anggota kelompok yang diplih menjadi
anggota tim perumus.
f) Pengesahan
dan pendistribusian hasil rapat.
Setelah
hasil rapat disahkan kemudian dicetak perbanyak kemudian didistribusikan kepada
seluruh peserta rapat dan unit-unit lain yang berhunbungan dengan hasil rapat.
3.
Pengaturan ruang rapat
Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan ruang rapat adalah penerangan,
ventilasi, dan tempat duduk.
v Penerangan.
Sebaiknya tidak terlalu berlebihan karena bisa
membuat mata sakit dan ruangan menjadi lebih panas. Penerangna yang dilakukan
dengan hanya sinar matahari usahakan sebagian besar tempat duduk peserta
membelakangi matahari.
v Ventilasi.
Sangat penting dalam penyelenggaraan rapat. Apabila
suatu rapat dilaksanakan pada ruangan tiadak menggunakan AC harap menggunaakan
jendela, dan kipas angina
v Tempat
duduk.
Yang ditata bisa setengah lingkaran, hruf U, kelas,
dan empat persegi panjang tergantung dengan jumlah peserta, luas ruangan, dan
tingkat interaksi yang diinginkan.
- Perlengkapan
rapat
Hal
yang perlu di perhatikan atau ditekankan dalam perlengkapan rapat yaitu
meyakinkan kepada peserta rapat memepersiapkan diri perlengkapan individu seperti alat
tulis,kertas,lkalkulator, dan jika perlu notebook. Dengan demikian tanggung
jawab bagi penyelengara rapat hanyalah perlengkapan rapat yang sifatnya umum,
seperti:
v Sound
system dan microphone yang berfungsi
untuk pengeras suara agar dapat didengar dengan jelas oleh peserta rapat.
v Papan
tulis atau flip chart dan perlengkapan.
v Proyektor
yang digunakan untuk menampilkan gambar, tulisan, angka-angka atau video/film
ke layar.
- Akomodasi.
Apabila
rapat diikuti oleh pesert dari luarkota dan harus menginap. Misalnya dengan
menyediakan kendaraan khusus yang akan menjemput dan mengatar peserta dari
penginapan ke tempat rapat.
- Kesehatan
Dalam
penyelenggaraan rapat yang begitu panjang, misalnya dua hari lebih panitia
perlu memperhatikan maslah kesehatan, misalanya memperhatikan menu makanan,
menyediakan obat-obatan, dan menyediakan pelayanan dokter.
izin ambil kak..sangat bermanfaat sekali
BalasHapus